Apa peran kita sebagai generasi muda untuk Sintren dan kesenian tradisional lainnya?



Memang benar adanya, dan sekarang lah kita merasa sendiri dan kita sebenarnya tahu bahwa negeri kita memiliki banyak sekali Kesenian dan budaya leluhur yang selayaknya kita bangga akan hal itu. Namun oerkemperkem zaman di era globalisasi unu membuat generalisasi milenial mulai enggan setidaknya memhenallah sedikit tentang apa sih Kesenian sintren? Ya, memang susah untuk mengaplikasikan ini dalam kehidupan nyata, karena era globalisasi ini kita disuguhkan internet dan kebamyakke adalah film dikm seperti drama Korea dan lain sebagainya yang mungkin lebih mengasyikkan bagi kalangan pemuda generasi milenial ini. Kita mulai acuh dengan smeua warisan budaya leluhur ini bahkan sudah tidak mengenal lagi atau cuma hanya tau sepintas nama, namun tidak ingin tahu apa sih sintren.

Saya Mukhibulloh selaku penulis dari tim Developer ingin mempelajari, mengajak dan mempublikasikan hasil observasi kami terhadap kesenian sintren ini, Kesenian Mistis yang mjlai ditinggalkan. Mari kita lestarikan budaya leluhur kita ini, sepantasnya kita bangga. KALAU BUKAN KITA YANG MENJAGA, LALU SIAPA LAGI?
Sintren adalah suatu kesenian yang unik dan penuh dengan sejuta cerita unik didalamnya
Baik dari pesan moral kehidupan hingga kesan mistis yang terkandung didalamnya.
 Turun-turun Sintren merupakan lagu yang wajib dinyanyikan karena merupakan lagu yang konon mempunyai kekuatan magis dallam proses pembentukan penari Sintren. Laras yang digunakan adalah laras Slendro.Irama dallam lagu Turun Sintren merupakan irama tanggung.Volume tabuhan disesuaikan dengan suara sindenila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan dalam lagu iringan Sintren di desa pagejugan cenderung menggunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton.
Bentuk lagu Turun Sintren merupakan bentuk kumuda. Gending bentuk kumuda berirama tanggung memberi suasana tenang dan romantis. Suasana tenang dan romantis tercipta pada saat juru kawih menyanyikan lagu Turun Sintren yang gendingnya berbentuk kumuda berirama tanggung. Pada saat penari Sintren sedang berada di dalam kurungan, diiringi gending yang menciptakan suasana tenang dan romantis yang mendukung penari Sintren dalam mengalami Trance. Lagu Simbar Melati merupakan iringan musik pada saat penari Sintren berada di dalam kurungan. Lagu Simbar Melati merupakan lagu yang dinyanyikan setelah lagu Turun-turun Sintren. Laras yang digunakan lagu Simbar Melati adalah laras slendro.Irama dalam lagu Simbar Melati merupakan irama irama tanggung. Volume tabuhan disesuaikan dengan suara sinden.
apabila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan lagu ini cenderung menggunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton. Bentuk lagu Simbar Melati merupakan bentuk ladrang. Gending bentuk ladrang berirama tanggung, dapat menimbulkan suasana senang, gembira, ramai, tegas, agung dan lincah. Pada saat penari masih berada dalam kurungan dan bersiap untuk menari, gending bentuk ladrang berirama tanggung dinyanyikan untuk mendukung penari Sintren segera keluar dan menari karena lagu Simbar Melati mempunyai suasana yang senang, gembira,tegas, dan lincah. Lagu Widadari merupakan iringan musik pada saat penari Sintren sudah mengalami Trance dan mulai menari. Laras yang digunakan lagu Widadari adalah laras slendro. Irama dalam lagu Widadari merupakan irama tanggung, volume tabuhan disesuaikan dengan suara sinden.Apabila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan lagu ini cenderung menggunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton. Bentuk lagu Widadari merupakan bentuk kumuda. Gending bentuk kumuda berirama tanggung memberi suasana tenang dan romantis. Suasana tenang dan romantis tercipta pada saat juru kawih menyanyikan lagu Widadari yang gendingnya berbentuk kumuda berirama tanggung. Pada saat penari Sintren mulai menari, suasana yang tercipta oleh gending iringannya tenang dan romantis.Lagu Tambak-tambak Pawon merupakan iringan musik pada saat penari Sintren menari. Laras yang digunakan lagu Tambak-tambak Pawon adalah laras slendro. Irama dalam lagu Tambak-tambak Pawon merupakan irama tanggung, volume tabuhan disesuaikan dengan suara sinden. Apabila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan lagu ini cenderung menggunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton. Bentuk lagu Tambak-tambak pawon merupakan bentuk ladrang. Gending bentuk ladrang berirama tanggung, dapat menimbulkan suasana senang, gembira, ramai, tegas, agung dan lincah. Pada saat Sintren menari, suasana yang lain untuk medukung Sintren dalam menari adalah suasana gembira ramai dan lincah yang diciptakan oleh lagu Tambak-tamabak pawon yang berbentuk ladrang berirama tanggung. LaguLagu Jamang-jamang Topi merupakan iringan musik pada saat penari Sintren menari dengan bodor. Laras yang digunakan lagu Jamang-jamang Topi adalah laras slendro. Irama dalam lagu Jamang-jamang Topi merupakan merupakan irama tanggung, volume tabuhan disesuaikan dengan suara sinden. Apabila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan lagu ini cenderung menggunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton. Bentuk lagu Jamang-jamang Topi merupakan bentuk kumuda. Gending bentuk kumuda berirama tanggung memberi suasana tenang dan romantis. Suasana tenang dan romantis tercipta pada saat juru kawih menyanyikan lagu Jamang-jamang Topi yang gendingnya berbentuk kumuda berirama tanggung. Pada saat penari Sintren menari didampingi oleh bodor, suasana yang tercipta oleh gending iringannya adalah tenang dan romantis Lagu Bapa Tani merupakan iringan musik pada saat acara balangan. Laras yang digunakan lagu Bapa Tani adalah laras slendro. Irama dalam lagu Bapa Tani merupakan irama merupakan irama tanggung, volume tabuhan disesuaikan dengan suara sinden. Apabila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan lagu ini cenderung menggunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton. Bentuk lagu Bapa Tani merupakan bentuk ladrang.Gending bentuk ladrang berirama tanggung, dapat menimbulkan suasana senang, gembira, ramai, tegas, agung dan lincah. Pada saat acara balangan, suasana yang tercipta adalah suasana gembira ramai dan lincah yang diciptakan oleh lagu Bapa Tani yang berbentuk ladrang berirama tanggung. Lagubang Mawar merupakan iringan musik pada saat acara temohan. Laras yang digunakan lagu Kembang Mawar adalah laras slendro. Irama dalam lagu Kembang Mawar merupakan merupakan irama tanggung, volume tabuhan disesuaikan dengan suara sinden. Apabila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan lagu ini cenderung meng-gunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton.Bentuk lagu Kembang Mawar merupakan bentuk ladrang. Gending bentuk ladrang berirama tanggung, dapat menimbulkan suasana senang, gembira, ramai, tegas, agung dan lincah. Pada saat acara temohan, suasana yang tercipta adalah suasana gembira dan ramai yang diciptakan oleh lagu Kembang Mawar yang berbentuk ladrang berirama tanggung. LaguLagu Tangis Layung adalah lagu penutup pertunjukan sintren. Laras yang digunakan lagu Tangis Layung adalah laras slendro. Irama dalam lagu Tangis Layung merupakan irama tanggung.Pada lagu Tangis Layung, volume tabuhan disesuaikan dengan suara sinden. Apabila sinden menyanyikan lagu dengan suara keras, maka volume tabuhan pun akan menjadi keras. Tempo yang digunakan lagu ini cenderung menggunakan tempo sedheng atau sedang dari awal pertunjukaan sampai pada akhir pertunjukan sehingga terkesan monoton. Bentuk lagu Tangis Layung merupakan bentuk kumuda. Gending bentuk kumuda berirama tanggung memberi suasana tenang. Lagu Tangis Layung merupakan lagu penutup pada pertunjukan Sintren sehingga suasana yang tercipta adalah suasana tenang yang merupakan ka-rakter lagu kumuda berirama tanggung. BagiBagi kesenian Sintren di desa Pagejugan, iringan lagu mempunyai fungsi yang cukup penting di dalam pertunjukannya. Iringan musik dan lagu dipandang sebagai penunjuk arah atau penunjuk jalannya proses pertunjukan Sintren. Dari analisis antara bentuk iringan musik dengan proses pertunjukan Sintren, maka peneliti menarik hasil analisa yaitu fungsi iringan musik dalam Kesenian Sintren dapat dilihat pada sintren Randu alas yang Mukhibulloh tulis Dalamnian sintren, komunikasi terjalin komunikasi secara horisontal yaitu komunikasi terhadap sesama manusia melalui lantunan syair lagu yang dibawakan Sinden. Komunikasi bisa terjadi ketika seorang juru kawih ataupun Sinden melantunkan musik atau lagunya yang kemudian masyarakat memberi respon. Respon dari masyarakat bisa ditandai dengan tersenyum, tertawa, menjawab, atau mendiskusikan isi dari syair lagu yang dinyanyikan. Sebagai sarana hiburan. Iringan musik dari kesenian sintren memiliki fungsi hiburan mengacu pada pengertian bahwa sebuah musik berfungsi sebagai sarana hiburan bagi pendengarya. Pada proses pertunjukan Sintren, tiap-tiap tahapnya menggunakan iringan lagu yang berbeda-beda. Penyajian musik iringan Sintren menim-bulkan suasana yang lebih meriah dan menarik minat masyarakat untuk menonton. Lagu-lagu yang dibawakan pun berisi tentang keseharian hidup masyarakat yang disajikan dengan bahasa setempat

0 Komentar