Pewawancara : Ratu Vivin dan Zahra Atiqah A.T
Notulis. : Zahra Atiqah Alya Triamesari
Narasumber. : Aldi Kardila dan Mas Egi
Sanggar : Akar randu Alas
Seni dan Budaya : Sintren
Pewawancara : Assalalmu’alaikum,permisi pak maaf mengganggu latihan disini, kami mahasiswa dari Universitas Swadaya Gunungjati ingin mewawancarai bapak seputar sanggar seni ini, apakah boleh pak?
Pak Aldi : iya silahkan mba, tidak mengganggu malah kami tersanjung dengan kedatangan mahasiswa UGJ ini
Pewawancara : kalo begitu apa bisa dimulai pak wawancaranya sekarang ?
Pak Aldi : oh iya silahkan
Peawawancara : kalau boleh tahu nih pak, sanggar Akar Randu Alas ini didirikan sejak kapan ya?
Pak Aldi : sanggar ini telah didirikan secara resmi sejak tanggal 5 desember 2010, yah kurang lebih 9/10 tahun sanggar ini udah ada
Pewawancara : wah..ternyata sudah cukup lama juga ya pak,sanggar ini didirikan oleh siapa saja pa?
Pak Aldi : hanya saya saja, yang mendirikan sanggar ini hanya saya saja dan sanggar ini awalnya dulu hanya seperti komunitas kecil-kecilan dengan anggotanya anak-anak yang memiliki keinginan untuk berkarya dan berseni saja
Pewawancara : kalo boleh tau pak, sanggar seni ini mencakup apa saja ya ?
Pak Aldi : kalo disini hamper mencakup semuanya seperti : Tari topeng, sintren, debus, gamelan, sastra, hadro, tari prajurit dsb
Pewawancara : di sanggar ini anggotanya ada berapa orang pak? Dan lagi apakah aada batasan dalam pendaftaran masuk ataupun ada yang ingin kkeluar dari sanggar?
Pak Aldi : disanggar ini kurang lebih anggotanya sekarang ada 80 anggota, dan untuk orang yang ingin masuk ke sanggar ini bebas, keluarpun juga bebas karna kami disini menampung anak anak khususnya yang ingin berkarya dalam seni dan jika ada anggota yang ingin keluar juga tak apa kami tidak memaksa kehendak anak tersebut, ya mungkin saja anak tersebut memang memiliki ketertarikan terhadap hal yang lain selain seni jadi di sanggar ini kami sangat terbuka untuk anak-anak khususnya yang ingin berkarya dalam seni
Pewawancara : bapak, kan dalam suatu organisasi itu tidak luput dalam masalah keuangan, nah kalau boleh tau omset yang di hasilkan dalam sanggar inikira-kira berapa ya pak?
Pak Aldi : wah.. kalo omset itu gak bias di hitung mba, karna kami menyesuaikan kondisi saja mba
Pewawancara : kalu dalam segi pengeluaran bagaimana pak? Kan jika ingin membuat suatu pertunjukkan atau pementasan harus mengeluarkan dana dari sanggar?
Pak Aldi : untuk sementara ini jika kami ingin mementaskan karya seni ke semua orang, kami biasanya patungan dari setiap anggota, jadi dana sanggar itu dari hasil patungan para anggota sanggar itu sendiri, tapi lain halnya jika kami di undang dari pihak luar, pihak luar itu yang mendanai biaya pentas itu tersebut, jadi dari pihak kami tidak mengeluarkan dana seedikitpun
Pewawancara : alasan bapak mendirikan sanggar ini apa yang mendatarbelakanginya pak?
Pak Aldi : saya mendirikan sanggar ini untuk meminimalisirkan pergaulan bebas yang ada di luar sana apalagi sekarang sekolah hamoir semuanya memiliki system fullday dimana waktu longgar mereka lebih banyak di banding sebelumnya, dan membuat anak tersebut mengisi waktunya dalam belajar berkarya seni di banding melakukan hal yang tidak jelas dan tentu tidak ada manfaatnya, selain itu juga untuk mengembangkan bakat, melestarikan budaya kepada anak-anak, membuat mereka cinta akan budaya dan member ruang gerak agar ingin berkreasi
Pewawancara : bapak, kan nama sanggar ini “Akar Randu Alas, kalau boleh tau arti dalam sanggar tersebut Apa ya pak?
Pak Aldi : Akar Randu Alas itu adalah sebuah pohon yang besar, yang dapat berusia ratusan tahun dan meskipun pohon itu tak ada daunnya tetapi pohon itu tetap bisa dapat bertahan hidup. Yang artinya para anak muda yang ingin menumbuhkan dan mengembangkan bakan tidak akan berhenti bahakan sampai akhir dunia sekalipun
Pewawancara : jadwal rutin sanggar ini hari apa saja ya pak?
Pak Aldi : sanggar ini buka setiap hari tetapi khusus hari sabtu dan minggu jam nya dimulai dari pagi sampai maghrib
Pewawancara : kesulitan saat di sanggar ini apa saja ya pak?
Pak Aldi : kalo kesulitan ya paling dari psikologikal anak-anak saja ya, mungkin dikarenkan mereka masih dalam masa pertumbuhan jadi sifat-sifat mereka masih sangatlah labil
Pewawancara : kalau boleh tau ya pak, kan sanggar ini bias terbilang cukup kecil untuk anggota yang terbilang banyak, apa bapak yidak mengajukan ke pemerintah untuk mendapat bantuan operasional?
Pak Aldi : saya belum mengajukan hal seperti itu kepada pemerintah, karna saya tidak ingin meminta bantuan yang pemerintah sering lakukan yaitu bantuan seperti uang, yang seperti itu saya tidak bias menerimanya dan lahi saya ingin pemerintah sadar akan pentingnya pelestarian seni budaya ini dan jika ingin membantu, saya akan menerima jika dalam bentuk barang bukan uang
Pewawancara : di sanggar ini seni yang sering di pentaskan itu apa pak?
Pak Aldi : yang sering dan sampai keluar kota itu sintren, waktu itu sintren pernah pentas di Jakarta,Purwokerto,dan lainn-lain
Pewawancara : kembali lagi ke awal tadi pak, awal mulanya membuat sanggar ini seperti apa ya pa?
Pak Aldi : awalnya saya itu cuman sebagai tenaga honorer di Sd, dan disana saya melihat anak-anak bermain permainan yang tak karuan........dari hal itu saya berfikir, dari pada anak-anak bermain tak jelas lebih baik waktunya dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat, dan karna saya ahli dalam bidang seni, jadi saya mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan seni, dan ternyata anak-anak tertarik dengan hal itu dan akhirnya kami jadi melanjutkan kegiatan seni teresebut meskipun sudah lulus dari sd
Pewawancara : wah, sudah lumayan lama ya ternyata, kalau boleh tau apa masih ada anggota tetap yang sama bapak sejak awal Akar Randu Alas ini berdiri?
Pak Aldi : sampai saat ini anggota yang bertahan dari awal, bahakan sebelum sanggar Akar Randu Alas ini didirikan ya hanya satu orang saja yang, masih bertahan ?
Pewawancara : kalo boleh tau siapa ya pak? siapa orangnya ? dan apakah ada disini orangnya?
Pak Aldi: ini ni orangnya namanya Egi, nah Egi sini kamari!
Pewawancara :ayo mas Egi, maaf saya ganggu sebentar waktunya tidak apa-apa ya?
Mas Egi : iya tidak apa-apa, silahkan saja bertanya
Pewawancara : mas Egi kan sudah bergabung di sini sejak berdirinya sanggar ini, nah saya penasaran nih apa mas Egi tidak ada rasa bosan atau ingin keluar dari sanggar ?
Mas Egi : wah, kalau soal bosan ataupun ingin keluar kayaknya tidak ada, selama ini saya merasa senang terus disini?
Pewawancara : apakah tidak ada rasa jenuh sekalipun selama kurang lebih 9 tahun ini ?
Mas Egi : tidak ada, hanya ada rasa senang saja
Pewawancara : mas Egi pertama kali tampil untuk sanggar ini menampilkan apa?
Mas Egi : pertamakali saya tampil untuk sanggar ini, saya menampilkan tarian prajurit, itu tarian yang saya lakukan saat SD, jadi saat saya SD saya sudah dapat menampilkan tarian prajurit
Pewawancara : makasih ya mas atas kerjasamanya, dan makasih telah meluangkan waktu untuk wawancara ini
Mas Egi : iya sama-sama mba
Pewawancara : kembali lagi ke pak Aldi ya pa.
Pak Aldi: iya silahkan bertanya saja.
Pewawancara : kalau boleh tahu, tari prajurit itu tari yang seperti apa? Dan berasal dari mana ya?
Pak Aldi: tari prajurit itu tari kreasi baru cirebon, yang memiliki simbol kegagahan
Pewawancara :terakhir ni pak, saya ingin bertanya, apa sanggar ini bisa di sewa untuk acara hajatan atau untuk acara-acara besar tidak pak ?
Pak Aldi : iya tentu bisa
Pewawancara : kalau boleh tau untuk pembiayaan berapa ya pak ?
Pak Aldi : kalau persoalan mengenai biaya saya tidak bisa menjawabnya, karena kalau soal pembiayaan kami menghitung dari situasi dan kondisi,misal dari berapa kesenian yang akan ditampilkan, kostum dan hiasan apa yang akan dikenakan, jarak dari tempat tunjuan seberapa jauh juga menentukan pembiayaan, jadi kami tidak bisa menentukan patokan harganya
Pewawancara : jadi kalau soal biaya dapat dihitung dengan situasi dan kondisi ya pak, jadi bisa murah dan bisa juga mahal, tergantung apa yang diinginkan custumer begitu ya pak?
Pak Aldi : iya betul sekali, jadi semua tergantung dengan apa yang diminta konsumen
Pewawancara : bapak terimakasih banyak telah bekerjasama dengan kami dalam wawancara kali ini,terimakasih juga kepada mas Egi yang telah bergabung dalam wawancara kali meski hanya sebentar tetapi ini berarti bagi kami, mohon maaf jika saat kami berkata terdapat kesalahan dan mohon maaf jika ada perkataan yang menyinggung bapak Aldi ataupun mas Egi,sekali lagi terimakasih, wassalamualaikum wr.wb
Pak Aldi : saya juga minta maaf jika jawaban saya kurang maksimal, waalaikumsalam wr.wb
0 Komentar