Penari Sintren dan Saweran penonton




"Penari Sintren kalau dilempar uang koin atau uang kertas akan rubuh. Katanya
Seorang penonton mencoba takut-takut. Dilemparnya gulungan uang kertas ke tubuh sang penari. Penari Sintren rubuh ke belakang. Sang penjaga sigap menangkap, lantas pria berbaju hitam meniup wajah penari Sintren. Dia pun menari lagi, bak wayang di tangan dalang.
Sementara sinden terus bernyanyi dengan lirik yang membuat bulu kuduk saya berdiri. Duh, andai saya tidak mengerti bahasa Cirebon, tentu saya akan bertepuk tangan seperti penonton lain.
"Melati kembang putih, wadahe sukma. Ana sukma saking surga, widadari temurunan," kedua sinden terus bernyanyi. Artinya adalah "Melati bunga putih, tempatnya jiwa. Ada jiwa dari surga, bidadari sedang turun."

Berulang kali penari Sintren dilempar uang, berulang kali juga sang penari rubuh dan harus ditangkap. Uang-uang yang berjatuhan dikumpulkan para penjaga Sintren. Sintren rupanya tidak bisa bergerak mundur, dia harus ditarik mundur oleh sang pawang. Benar-benar mirip boneka!
Aksi pun semakin berbahaya. Sintren diminta menari di atas bahu si penjaga, jika jatuh posisinya tentu lebih tinggi dan berisiko. Para penjaga kewalahan menangkap Sintren saat uang koin mengenai tubuh si penari itu. Hup! Akhirnya tertangkap juga, nyaris si penari jatuh.
Penari Sintren lantas diturunkan dan dimasukkan kembali ke dalam kurungan ayam. Sang pawang kembali memutarkan asap kemenyan berkeliling kurungan. Penari kembali menabur bunga ke kurungan ayam.
"Mau eling, sekiyen eling (Mau sadar, sekarang sadar-red)," nyanyi para sinden. Oh, ini dia akhir dari prosesi Tari Sintren, pikir saya.
Kurungan pun diangkat. Lagi-lagi magis! Baju penarinya lenyap dan berganti dengan baju awal yang dipakai si gadis remaja ini. Dia tersadar, tampak sedikit pusing, namun langsung membungkuk memberi salam kepada penonton. Saya terkagum
Sayain penasaran dan ingin berbincang banyak lagi tentang pak Adi selaku pemilik dan pengurus Sintren Akar Randu Alas tersebut.
Memiliki makna dan filosofi sendiri tentang arti Penari Sintren dan Saweran yang sudah saya singgung di artikel saya sebelumnya

0 Komentar